CAMAR TANPA SAYAP

Sabtu, 03 Oktober 2009

Jodoh

Umurnya dan kodratnya sebagai perempuan telah memaksanya untuk 'segera' mendapatkan seseorang yg bisa dia bawa dan tunjukan ke org tuanya bahwa dia 'laku' dan membuat keluarganya tdk kehilangan muka dimata tetangga dan saudara-saudaranya,bahkan jika dia tidak mencintai lelaki itu, dia harus menerimanya,demi nama baik keluarganya,dia menghela nafas keras, dia tidak menyukai keadaannya,tapi itulah kenyataan yg hrs dia terima apabila dia masih ingin diakui keluarganya,terus terang aku merasa kasihan padanya,tapi aku tidak dapat menolongnya,dia menangis.kasihan kau perempuan muda, andai saja aku dpt menolongnya,mengapa umur hrs menjadi batas seseorg untuk segera mengakhiri masa lajangnya,mengapa dia tidak pny hak untuk memilih menentukan sendiri masa depannya,mungkin dia sebenarnya lbh berbahagia sendiri, tapi dia dipaksa untuk tidak memilih. bukankah hidup ini adalah perjalanan yg bebas menuju ke kehidupan yg lbh baik dengan tidak meninggalkan norma agama yg dianut oleh masing-masing individu. apakah melajang adalah pilihan yg salah ??? apakah melajang adalah perbuatan dosa ??? apakah ada jaminan menikah pasti lbh baik dan bahagia dibandingkan tidak menikah ?? itu misteri Tuhan...kebahagiaan seseorang di masa depan bukanlah terletak pada menikah atau tidak nya org tersebut. kesepian mungkin dirasakan oleh org yg melajang atau tdk menikah,tapi itu adalah konsekuensi kongkrit yg harus dihadapi dari diambilnya suatu keputusan. akhirnya aku hanya ingin menyampaikan berilah kebebasan buat perempuan muda Indonesia untuk mengambil keputusan yg menurutnya terbaik untuknya, jgn pojokkan mereka ke situasi yg membuat mereka ternyata mengambil suatu keputusan yg pada akhirnya mereka sesali.
posted by bonaventura at 23.10

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home