CAMAR TANPA SAYAP

Jumat, 28 Mei 2010

Aku Mencintaimu Tanpa Batas

Malam itu aku ogah2an buat beranjak dari depan TV..ada 'pemandangan' yg cukup mengherankan buatku kalo gak dikategorikan diluar kebiasaan acara satu jam bersama tokoh disebuah stasiun televisi ...Aku melihat tempat tidur dorong dimana diatasnya terbaring seorang pesohor yg pada tahun 90-an cukup terkenal...namanya PEPENG...disampingnya duduk seorang wanita yg cantik, berkerudung dan dengan
setia menantap penuh cinta suami nya...wanita itu sangat memberi inspirasi buatku menulis kali ini...akhirnya pembicaraan host bergulir...soal sakitnya, kegiatannya akhir-akhir ini..dan sahabat-sahabatnya yg kemudian bermunculan untuk memberikan kejutan manis..dan diakhir acara host mempersilahkan sang Istri membacakan puisi suaminya yg sepertinya cukup lama ia simpan...puisi itu berjudul Aku mencintaimu tanpa batas..dengan bibir gemetar wanita itu membacakan puisi yg dipersembahkan suaminya untuknya...Aku mencintaimu tanpa batas, aku membahagiakanmu tanpa batas, aku akan ada disismu tanpa batas kelak kalo saya sudah bisa jalan, kita akan pergi kemanapun kamu mau yang selama ini hampir tidak pernah kita lakukan ...tak terasa mata ku berkaca- kaca...seakan-akan puisi itu ditujukan untuk ku sendiri...indahnya sebuah pengabdian ...istrinya tidak mengharap apapun kecuali semata-mata cinta suaminya dan pengabdian sbg seorg istri yg baik..begitulah sisi indah yg dipetik dari suatu kisah dua orang anak manusia, smoga kita bisa mencontoh mereka dalam menghadapi kehidupan ini yg kadang-kadang berjalan tidak seperti keinginan dan rencana kita sbg manusia biasa .
posted by bonaventura at 21.24

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home