CAMAR TANPA SAYAP

Jumat, 28 Mei 2010

Heyy..........jangan mudah mengeluh dunk........

Hidup ini adalah anugrah terbesar yg diberikan Tuhan pada mahluknya....janganlah mudah untuk mengeluh...tidakkah kau malu pada orang-orang yg bahkan masih ingin diberi kehidupan pun meraka tak punya kesempatan lagi, tidakkah kau malu pada mereka yang bahkan untuk bernafaspun harus menggunakan alat bantu, tidakkah kau malu pada saudara-saudara mu yang bahkan untuk berjalanpun mereka harus menggunakan tongkat dan kursi roda, pada orang-orang yg bahkan untuk melihatpun mereka tidak sanggup, tidakkah kau juga merasa malu pada orang-orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan dan diminum, tidak kah kau malu pada Tuhan-mu yg telah berbelas kasihan padamu, dan masih memberimu begitu banyak kemudahan, rahmat, berkat, panca indra, kesempatan untuk bekerja, bahkan nafas untukmu,kapan terakhir kali kau katakan TERIMA KASIH untuk smua itu pada BELIAU ???...kapan seingatmu kau BERSYUKUR atas semua anugrah itu ???? dan tidakkah kau rindu mengungkapkan syukurmu itu dengan cara berbagi dengan saudara saudara mu yg tidak mendapatkan kesempatan dan kemudahan seperti yang kau punya dan miliki ?????? Hidup ini adalah PEMBERIAN CUMA-CUMA...jadi janganlah terlalu banyak mengeluh...aku khawatir TUHAN bosan mendengar keluhanmu.
posted by bonaventura at 21.30 0 comments

Film itu mengajarkanku sesuatu.......

Tadi malam........sepi banget..daripada aku bete aku coba cari2 kaset dvd yg sebetulnya sdh lama aku beli tapi belum sempet aku tonton, uppppz..dapet juga 1 nih...kumpulan cerita horor Thailand ..ya udah aku tonton aja langsung...lanjutttttttt..
...akhirnya cerita bergulir dari ketidak perdulian seorang pria yg mapan dan tampan pada keadaan sekelilingnya...bahkan dia tdk perduli ketika ada wanita yg melahirkan anak kembar ditaxi yg berada tepat depan mobilnya,intinya dia gak perduli ketika ada orang lain yg sgt membutuhkan pertolongannya, buat dia dan sepertinya sdh menjadi prinsipnya "aku tdk merepotkan org lain mengapa aku harus direpotkan orang lain" huuuh.........sangat arogan dan menyebalkan deh pokoknya...lanjutttttt nah ceritanya dia mengalami kecelakaan, mobilnya masuk kedalam sungai sementara dia berada didlm mobil tersebut, tiba2 ada seorang gadis yg menolongnya tanpa memperdulikan nyawanya sendiri..yg kemudian kedua-duanya dibawa ke rumah sakit terdekat, tapi Tuhan rupanya punya rencana Indah.. pemuda yg ditolong selamat dan cuma lecet2 sementara gadis yg terjun kesungai menolong pemuda itu terbaring dalam keadaan koma, dan pemuda itu merasa sangat bersalah dalam keadaan setengah sadar pemuda itu bermimpi bahwa apabila dia menginginkan gadis yg menolongnya selamat..dia harus menyelamatkan 4 nyawa gadis sbg penukar nyawa gadis penolongnya, akhirnya teman-teman pembaca satu persatu pemuda itu menyelamatkan nyawa orang-orang yg ia temui dalam kesehariannya...sangat menegangkan sekaligus mengharukan...yg pertama dia berhasil menyelamatkan seorang gadis yg mau bunuh diri dengan menabrakkan diri di lintasan kereta api terus yg kedua dia berhasil menyelamatkan sekertarisnya dari tumpahan cairan kimia karena alat yg digunakan karyawannya utk membawa bergalon galon cairan kimia itu tiba2 tdk berfungsi dengan baik, ketiga dia berhasil menyelamatkan seorang gadis yg berushaa meledakkan bom yg ia lilitkan dipinggangnya sbg aksi protesnya krn dia dipecat dari pekerjaannya dan yg terakhir dia berhasil menyelamatkan seorang gadis setelah gadis itu membantu kekasihnya merampok bank....Akhirnya diakhir cerita gadis yg pernah menyelamatkannya dari kematian dan kemudian koma berhasil siuman dan rasa bersalah pemuda itu pun mungkin sedikit berkurang dan yg paling penting dari semua kejadian yg dia alami membuatnya semakin perduli dengan keadaan sekelilingnya...dia lebih menghargai kehidupan ..lebih kecanduan dalam menolong orang lain yg membutuhkan bantuan..begitulah teman-teman..smoga nilai positif yg bisa aku rasakan dapat pula kalian rasakan...dan kita tidak perlu harus mengalami kecelakan dan ketegangan yg pemuda itu harus lewati untuk lebih menghargai kehidupan dan lebih perduli pada sesama yg membutuhkan bukan ??? benar-benar film yg cukup meng-inspirasi...sampai berjumpa pada film lainnya...bye
posted by bonaventura at 21.25 0 comments

Aku Mencintaimu Tanpa Batas

Malam itu aku ogah2an buat beranjak dari depan TV..ada 'pemandangan' yg cukup mengherankan buatku kalo gak dikategorikan diluar kebiasaan acara satu jam bersama tokoh disebuah stasiun televisi ...Aku melihat tempat tidur dorong dimana diatasnya terbaring seorang pesohor yg pada tahun 90-an cukup terkenal...namanya PEPENG...disampingnya duduk seorang wanita yg cantik, berkerudung dan dengan
setia menantap penuh cinta suami nya...wanita itu sangat memberi inspirasi buatku menulis kali ini...akhirnya pembicaraan host bergulir...soal sakitnya, kegiatannya akhir-akhir ini..dan sahabat-sahabatnya yg kemudian bermunculan untuk memberikan kejutan manis..dan diakhir acara host mempersilahkan sang Istri membacakan puisi suaminya yg sepertinya cukup lama ia simpan...puisi itu berjudul Aku mencintaimu tanpa batas..dengan bibir gemetar wanita itu membacakan puisi yg dipersembahkan suaminya untuknya...Aku mencintaimu tanpa batas, aku membahagiakanmu tanpa batas, aku akan ada disismu tanpa batas kelak kalo saya sudah bisa jalan, kita akan pergi kemanapun kamu mau yang selama ini hampir tidak pernah kita lakukan ...tak terasa mata ku berkaca- kaca...seakan-akan puisi itu ditujukan untuk ku sendiri...indahnya sebuah pengabdian ...istrinya tidak mengharap apapun kecuali semata-mata cinta suaminya dan pengabdian sbg seorg istri yg baik..begitulah sisi indah yg dipetik dari suatu kisah dua orang anak manusia, smoga kita bisa mencontoh mereka dalam menghadapi kehidupan ini yg kadang-kadang berjalan tidak seperti keinginan dan rencana kita sbg manusia biasa .
posted by bonaventura at 21.24 0 comments

Bila Aku........

Bila aku duduk terdiam........mungkin bukan berarti aku tak memperdulikanmu
Bila aku menghela nafas......mungkin bukan berarti aku kecewa karena sikapmu
Bila aku enggan membuka mata ....mungkin bukan berarti aku lelah melayanimu
Bila aku katakan nanti....mungkin bukan berarti aku berniat membantahmu
Bila aku kelelahan ....mungkin bukan berarti aku bosan membantumu
Bila aku menangis.....mungkin bukan berarti aku menderita karenamu
Bila aku sakit.....mungkin bukan berarti aku menghindari kewajiban
semua itu rasanya wajar saja aku alami karena aku hanyalah manusia biasa....
posted by bonaventura at 21.21 0 comments

Aku menangis untuk adikku 6 X




Diambil dari Smile to the world

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demihari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit.Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya.

Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan :

“Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”.

Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata :
“Ayah, aku yang melakukannya! “.

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi :
“Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yangakan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati!Kamu pencuri tidak tahu malu!”.

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata :
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.

***

Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut:
”Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitubaik…”

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata :
“Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”.

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata :
“Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata :
“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”.

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yangmembengkak, dan berkata :
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya, kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”.

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang”.

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun.Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi,aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

***

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan :
”Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !”.

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya :
“Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”

Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? ”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku :
“Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..”.

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan :
“Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

***

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum :
“Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”.

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya.aku bertanya :
“Apakah itu sakit?”.
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

***

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan :
“Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel,ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu :
“Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. :
“Pikirkan kakak ipar…ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah:
“Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,ia berusia 26 dan aku 29.

***

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya :
“Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?”.

Bahkan tanpa berpikir ia menjawab :
“Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat :
“Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :
“Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.”

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
posted by bonaventura at 21.20 0 comments

Kehidupan yang berarti

Diambil dari : Heart 'n souls

Berapa umur anda saat ini?
20 tahun, 30tahun, 40tahun atau bahkan 5 tahun…
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah … dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?

Pandanglah di sekeliling kita…ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesamanya

Bersyukurlah pada-NYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.
posted by bonaventura at 21.18 0 comments

Cerita Tukang Kayu.........




diambil dari kiriman seorang sahabat


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut kepada pemilik perusahaan. Tentu saja , karena tak bekerja, ia kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada si tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah lagi untuk rumah pribadi.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintainya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu” katanya “hadiah dari kami”. Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesal. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.


Itulah yang terjadi dalam kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan, kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan kita hidup di dalam rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadari sejak semula, kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkanlah rumah yang kita bangun. Setiap hari kita 'memukul palu', 'memasang papan', 'mendirikan dinding dan atap'. Mari kita selesaikan 'rumah kita' dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakan sekali saja seumur hidup. Biarkan kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan.

Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat yang kita perbuat di hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan milik kita, karenanya pastikan kitapun akan masuk dalam barisan kemenangan.
posted by bonaventura at 21.14 0 comments

Kepala Keluarga

ketika aku keluar rumah (=warnet)...aku melihat seorang wanita menggendong anaknya sdg-kan suaminya hanya duduk dimotor sambil mereka menunggu dilayani oleh pemilik warung sepertinya mereka sedang membeli makanan di warung makan yg letaknya kebetulan disebelah warnetku, sang suami sepertinya tidak sabar menunggu terlalu lama maka dia berteriak dari atas motornya agar cepat-cepat pergi dari situ, wanita itu terlihat kebingungan diwajahnya, dia tdk bisa memaksakan pemilik warung itu untuk melayaninya lebih dahulu karena seblm dia datang telah ada beberapa org juga yg bermaksud sama dengannya,lalu aku teringat ketika masa kecil ku dulu, aku anak bungsu dari tujuh bersaudara, waktu kecil aku sangat suka bermain diatas genteng dan berkunjung ke teman sebayaku yg rumahnya bertetangga denganku...kami senang sekali bermain bersama...bahkan kadang-kadang aku lupa buat pulang ke rumah, sehingga aku jarang bahkan hampir tidak pernah melihat kedua org tuaku bertengkar..dan setiap aku pulang kerumah, yg aku lihat emak dan bapak selalu akur dan baik baik saja...kadang aku berfikir aku ingin sekali cepat dewasa agar aku bisa seperti mereka saling mencinta dan melindungi satu dengan yg lainnya...pernah sekali waktu aku merasa aneh karena ketika aku pulang ke rumah...rumah terasa begitu sunyi tidak ada pembicaraan yang hangat yg biasanya aku dengar dari anggota keluarga di rumahku yg sebenarnya berjumlah cukup banyak itu...lalu aku bertanya dalam hati ada apakah gerangan ??? mungkin karena aku masih kecil, aku tidak menyadari waktu itu ternyata emak dan bapak sedang 'ribut' ...kemudian keanehan berikutnya...emak yang biasanya selalu mengambil nasi pertama untuk bapak tiba-tiba hari itu tidak ...hemmm ...aku bertanya dalam hati ada apa gerangan ?? cuma gitu aja...tidak ada teriakan...tidak ada caci maki...apalagi sumpah serapah didepan anak anak mereka...Almarhum Bapak memang sangat sabar...mungkin baliau bukanlah manusia yg sempurna tapi aku sangat mengagumi beliau...sebagai lelaki pastinya dia ingin terlihat lbh dominan dan punya 'kuasa' dirumah tapi itu tidak membuatnya menjadi hakim yg bisa mem-vonis anak-anaknya seenaknya bahkan berteriak teriak seperti tarzan dalam rumah...aku sangat merindukan Bapak...semoga dari ceritaku ini dpt dimbil sisi positif bagaimana harusnya menjadi kepala keluarga yg baik dan dicintai segenap anggota keluarganya...
posted by bonaventura at 21.13 0 comments

Perbedaan mendasar antara PRIA dan COWOK



Tidak semua pria dewasa menjadi ‘pria’, ada juga yang masih begitu kekanakan setelah umurnya mencapai 40. Tenaaaang, jangan keburu marah dulu dengan kenyataan ini, mungkin memang sebagian orang dilahirkan untuk jadi ‘pria’,tapi memang ada juga yang cukup menjadi ‘cowok’ saja.
Sekali lagi, jangan kuatir, terima saja diri Anda sebagai pria (P) atau sebagai cowok (C), toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli. Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK. **
P : Tahu jelas lima tahun lagi ia mau jadi apa
C : Tidak jelas lima menit lagi ia mau berbuat apa
P : Jago membuat wanita merasa tenang
C : Jago membuat cewek merasa senang
P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV
P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa
P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimum
P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita
C : Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri
P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan
P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon
P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan, “Kita tetap bisa berteman selamanya.”
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, plus ucapan, “Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!”
P : Mencintai wanita 10 % pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus
P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun
P : Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik
C : Cuma bisa ngamuk, adu mulut, n adu otot kalo konflik
P : Mikirnya “Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak”
C : Mikirnya “Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin !!!”
P : Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa
C : Otot no 1, ditambah otak, itupun kalo punya
diambil :http://www.callrid.com/
posted by bonaventura at 21.11 0 comments

Malaikat itu bernama IBU...........


diambil dari : http://mudabeda.blogspot.com/

Suatu ketika...seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkannya, ia bertanya kepada Tuhan.
" Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia. Tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah" kata si bayi

Tuhan menjawab,
"Aku telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan mengasihimu"

"Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa.
Ini cukup bagi saya untuk bahagia" Demikian kata si bayi

Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia"

Si bayi pun bertanya kembali
"Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-
Mu?"

Sekali lagi Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a"

Si bayi masih belum puas. ia pun bertanya lagi,

"Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan
melindungi saya ?"

Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya
sekalipun"

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,
"Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi"

Dan Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan
mengajarkan
bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. walaupun sesungguhnya Aku
selalu berada di sisimu"

Saat itu surga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat
terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya,

"Tuhan... Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu
siapa nama malaikat di rumahku nanti ?"

Tuhanpun menjawab,
"Kamu dapat memanggil malaikatmu.. . IBU"
posted by bonaventura at 21.03 0 comments

Forgiveness




by Judith Mammay

Forgiveness is not easy
When we believe
Our world has ended,
And blame lies with another.

Forgiving is letting go of the pain;
Accepting that what was, was.
It will not change,
Cannot change.

Forgiving is dismissing the blame.
Choices were made that caused the hurt.
We each could have chosen differently,
But we didn't.

Forgiving is looking at the pain,
Learning the lesson it has produced,
And understanding
What we have learned.

Forgiving allows us to move on
Toward a better understanding
Of universal love,
And our true purpose.

Forgiving is knowing that love
Is the answer to all questions,
And that we
Are in some way connected.

Forgiving is starting over
With the knowledge we have gained.
I forgive you--
And I forgive myself.
posted by bonaventura at 20.54 0 comments

Inspiratif story...........

Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou.

Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar RB. 6.5 (atau sekitar Rp. 7.000,-).

Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup. Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek.

Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya.

Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, “Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu,” demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini.

Menopang Suami

Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminya menjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar.

Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan.

Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin.

Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting-ranting pohon, sungai kecil.

Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih. Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut.

Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal.
Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba.

Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ini sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai.

Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira. “Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja,” ujar pihak kelurahan.

Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya. “Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua.”

Tidak Bolos Mengajar

Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang bik. Tidak ada alat musik dan tidak ada poliklinik. Namun Du Guangyun menggunakan daun membuat irama musik buat anak-anak. Li Zhengjie naik ke gunung mencari obat ramuan, pada musim panas dia memasak obat pendingin buat anak-anak, pada musim dingin masak obat anti flu buat anak-anak.

Di bawah bantuan istri, dalam 17 tahun, hari demi hari, tidak terhalangi oleh angin hujan, tidak pernah bolos satu kali pun.

Suatu hal yang menggembirakan, data yang terkumpul dari kepala sekolah tentang hasil ujian negeri bulan April, tingkat siswa yang lulus dari sekolah SD tersebut mencapai 100 %. Tahun lalu ketika ujian masuk perguruan tinggi, ada 4 orang siswa yang dulu pernah diajari dia masuk ke perguruan tinggi, tahun ini ada 4 lagi yang lulus masuk masuk spesialis.

Kini, setiap hari raya , murid-muridnya sengaja pulang ke kampung menjenguk bapak dan ibu gurunya, masalah tersebut menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi sepasang suami istri guru ini. [dajiyuan/erabaru/www.hida
yatullah.com]
posted by bonaventura at 20.51 0 comments

Kenangan.............



Siang itu...sangat terik...aku melihat sosokmu sabar menanti ku di depan jalan itu, segera aku menghampirimu, kulihat wajahmu kuyu dan sorot matamu berbeda, tak sedetikpun berpaling dariku, aku sedikit heran...ada apa denganmu hari ini..."yukkk.......mau makan apa kita siang ini " begitu ujarmu, tersentak aku dibuatmu, tidak seperti biasanya...rasanya seingatku hampir tidak pernah sekalipun kau menanyakanku untuk rencana apapun yg kau sengaja rancang untuk pertemuan pertemuan kita...berbeda, aku baru menyadarinya ..kemejamu lbh rapih dari biasanya...dan dibalik wajah mu yg sangat terlihat kurang bersemangat kau mencoba memaksakan tersenyum padaku.."sea food..pokoknya aku makan sea food siang ini " begitu ujarku...kau pun seketika mengangguk..lalu kau gandeng tanganku dengan mesra...aku tidak akan melupakan hari ini seumur hidupku...begitu janjiku dalam hati..akhirnya sampai juga kita ditempat makan langgananku...kamu memesan sangat banyak ..dan semua adalah makanan favorite aku, aku sedikit gemetar,mengingat pasti mahal sekali makan siang kita kali ini..setelah selesai makan...kau menyampaikan kalimat ini dengan suara lirih"ada yg ingin aku bicarakan denganmu" aku sejenak tertegun, aku tau ini inti dari niat mu mengajak ku makan makanan kesukaanku siang ini, Ya Tuhan dia serius sekali aku takut jeritku dalam hati, "ada apa" sahutku pelan...sebelum berbicara kau menghela nafas panjang, seakan akan mengumpulkan kekuatan untuk berbicara denganku " mama ku menginginkan aku menikah secepatnya dengan perempuan pilihan nya " aku seketika terhenyak, rasanya aku hampir kehabisan nafas, begitu sesak dada ini mendengar kata kata mu....aku sadar aku bukanlah pilihan ibumu...karna aku dilahirkan berbeda suku dengan mu, Ya Tuhan berilah aku kekuatan doaku dalam hati ..." kalo itu yg terbaik untuk mu..eh maksudku untuk kita, ikutilah saran mama-mu, aku akan menerimanya" perih rasanya mataku..tak terasa makan siang yg lezat di lidah ku harus berakhir dengan deraian air mata...ini makan siang ternikmat sekaligus terpahit untukku..."ya hujan " tersentak aku mendengar suara langganan warnetku, ternyata tadi aku sedang bermain main dengan lamunan masa laluku ..hmmm....hidup memang rekap dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan ...semoga aku sanggup mengubur masa laluku dalam dalam. amin.
posted by bonaventura at 20.45 0 comments

Saat Bertemu......





















Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena dia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baikla
h berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati
posted by bonaventura at 20.39 0 comments

Sekelumit cerita menjelang makan siangku....

Kesal sekali rasanya hari itu..hampir satu jam sudah aku menunggu temanku yang rencananya akan jumpa di mall yg menyebalkan ini, mana ramai suara anak kecil, penuh asap rokok pula dan ditambah suara bising ibu-ibu merumpi....tiba-tiba mataku terpaku menatap seorang perempuan yg wajahnya sering aku lihat di TV sepertinya tidak asing, oh aku ingat sekarang bukankah dia adalah sang anggota dewan yg terhormat... ditangannya terselip sebatang rokok yg rasanya tidak mungkin seorang perempuan terhormat dan terlihat alim seperti dia merokok di tempat umum seperti ini, hmmm.........tanpa sadar aku menghela nafas panjang... wajahnya yg cantik memancarkan kegelisahan dan senyumnya yg biasanya terlihat lepas dan indah di layar televisi seperti lenyap tanpa bekas... apakah gerangan yg membuatnya gelisah, aku bermain main dgn prasangka dan praduga dalam hati...tiba-tiba seorang pria muda dan tampan menghampirinya ...seketika wajah perempuan ini menegang dan dgn ketus berbicara dgn pria tersebut, aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan, dari jarak yg sejauh ini, bahkan aku tak bisa mendengar pembicaraan mereka yg pasti mereka berdua bertengkar hebat dan tiba tiba perempuan cantik itu melayangkan tamparan nya, what !!! aku tersentak kaget....dan dengan langkah kaki yg tergesa- gesa dia meninggalkan pria muda tersebut sendirian..."hay, udah lama ?" aku terkejut karena teman yg aku tunggu dari tadi baru muncul dari arah belakangku. "lumayan "...sahutku ,sementara dalam benakku masih bermain main soal kejadian barusan, "duduk dulu , kok lama" begitu ujarku..temanku hanya tersenyum...dia memandang ke arah pemuda yg baru saja menjadi pusat perhatianku sementara aku menunggu temanku tadi. "dia kan pacar nya ibu X" temanku dgn santai nya mengungkapkan "oh iya" sahutku "bukankah Ibu X itu istri dari salah satu sekjen partai Y " sambungku kemudian...temanku hanya tersenyum...aku mencoba mengartikan senyum dari temanku.. mungkin aku mulai mengerti arti senyum temanku..kalo aku tidak salah mengartikan senyumnya mungkin kira-kira artinya seperti ini "ternyata penampilan yg terbalut pakaian,wajah dan senyum yg indah tidak lah selalu mencerminkan kepribadian dari si pemiliknya"..dan mudah mudahan aku salah mengartikan senyum temanku itu, kami pun bergegas memesan makanan karena rupanya perut temanku belum terisi sejak pagi tadi ..
posted by bonaventura at 20.23 0 comments